THE MOST POPULAR POST

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita dan Artikel Terbaru

Masih Bisa Daftar Hingga 28 Juni 2021, Ini Cara Ajukan BLT UMKM Rp 1,2 Juta

Dipublikasikan Oleh Sang Purnama pada Kamis, 27 Mei 2021 | Kamis, Mei 27, 2021

Ilustrasi. Pelaku usaha mikro yang sedang mengantar berkas di Disperindagkop dan UKM Kepulauan Anambas (Tribunbatam.id/Rahma Tika)

JAKARTA - Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, 25 April 2021, hingga tanggal 28 Juni 2021, masih terbuka kesempatan untuk mengajukan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM tahap 2 senilai Rp 1,2 juta.

Disampaikan oleh Kepala Bagian Humas Kemenkop UKM Anang Rachman. Anang mengatakan, pencairan BLT UMKM tahun ini hanya dilakukan satu kali. 

"Sesuai juknisnya, iya (satu kali)," kata Anang saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/5/2021). 

BLT UMKM tahun ini akan disalurkan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro yang terdampak Covid-19. Penerima BLT UMKM akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,2 juta. 

Cara Pengajuan BLT UMKM 

Cara pengajuan usulan BLT UMKM diatur dalam Permenkop Nomor 2 Tahun 2021 Pasal 8. Terima kasih telah membaca Kompas.com. 

Sesuai peraturan tersebut, masyarakat yang membutuhkan BLT UMKM dapat mengajukan usulan ke dinas atau badan yang membidangi koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah. Usulan tersebut akan diteruskan oleh Dinas Koperasi dan UMKM provinsi kepada Kemenkop UKM. 

Sebelum mengajukan diri menjadi penerima BLT UMKM, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 

  • Warga Negara Indonesia 
  • Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) 
  • Memiliki usaha mikro dan dibuktikan dengan surat usulan calon penerima BPUM dari pengusul BPUM beserta lampirannya yang merupakan satu kesatuan
  • Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor KTP 
  • Nomor Kartu Keluarga (KK) 
  • Nama lengkap 
  • Alamat tempat tinggal 
  • Bidang usaha 
  • Nomor telepon 

Dalam proses seleksi, Dinas Koperasi dan UMKM sebagai pengusul akan melakukan pembersihan data calon penerima BLT UMKM. Pembersihan data dilakukan melalui verifikasi identitas kependudukan dan pengecekan kelengkapan dokumen calon persyaratan. 

Diberitakan Kompas.com, 25 April 2021, penyaluran BLT UMKM dilakukan melalui dua bank, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). 

Bagi pelaku UMKM yang ingin mengecek terdaftar sebagai penerima bantuan atau tidak, dapat mengakses link yang telah disediakan kedua bank tersebut. 

1. BRI 

Untuk mengecek apakah terdaftar sebagai penerima BLT UMKM di BRI, dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini: 

  • Buka laman https://eform.bri.co.id/bpum 
  • Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) 
  • Masukkan kode verifikasi yang tertera di layar 
  • Klik "Proses Inquiry" 
  • Akan muncul pemberitahuan terdaftar atau tidak sebagai penerima BPUM 2021 

Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai penerima dapat mencairkan BLT UMKM dengan mendatangi kantor cabang BRI, dan membawa sejumlah dokumen berikut: 

  • Buku tabungan 
  • Kartu ATM dan identitas diri 
  • Surat Pernyataan 
  • Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), dan/kuasa penerimaan dana Banpres 

2. BNI 

Untuk mengecek apakah terdaftar sebagai penerima BLT UMKM di BNI, dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini: 

  • Buka laman https://banpresbpum.id 
  • Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) 
  • Klik "Cari" 
  • Akan muncul pemberitahuan terdaftar atau tidak sebagai penerima BPUM 2021 

Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai penerima, dapat mencairkan BLT UMKM dengan mendatangi kantor cabang BNI dan menandatangani serta menyampaikan SPTJM (surat pernyataan tanggung jawab mutlak). 

Syarat lain yang juga harus dibawa saat pencairan bantuan adalah e-KTP, Kartu ATM, dan buku tabungan. 

Setelah seluruh syarat pencairan terpenuhi, penerima bantuan dapat mencairkan dana BPUM melalui ATM BNI, ATM Link, ATM Bank Lain, Agen46, atau kantor cabang BNI terdekat. (*)

---
Sumber: https://batam.tribunnews.com/2021/05/26/masih-bisa-daftar-hingga-28-juni-2021-ini-cara-ajukan-blt-umkm-rp-12-juta


Membanggakan, Anak KPM PKH NTB Raih Beasiswa Kuliah di Istambul Turki

Dipublikasikan Oleh Sang Purnama pada Sabtu, 22 Agustus 2020 | Sabtu, Agustus 22, 2020

Foto : (Dilingkar merah) anak KPM PKH  Muslim (22 ) asal Bentek Desa Menggala Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat, berhasil lulus Tahfizul qur'an mendapatkan beasiswa kuliah di Istambul Turki (MetroNTB/Ist)

LOMBOK – Muslim (22 ) remaja putra asal Bentek Desa Menggala Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat, berhasil lulus Tahfizul qur’an. Putra kedua dari pasangan suami istri Mustari dan Raminah, berhak mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan tinggi Strata 1 (S1) di Kota Istambul Turki.

Remaja kelahiran 31 Desember 1997 itu merupakan alumni Pondok Pesantren Assyafi’iyah menggala Kecamatan Pemenang, lulusan tahun 2016 silam. Muslim melanjutkan hafalan al-qur’an ke Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah cabang Turki sebagai syarat untuk berangkat ke Turki.
“Alhamdulillah Muslim menyelesaikan hafalan 30 juz hanya dalam 1 tahun 5 bulan,” ungkap Koordinator Kabupaten Lombok Utara, Raden Zulkarnain, Jumat 21 Agustus 2020

Masih kata Zul sapaan akrab Koordinator PKH ini, Muslim mendapatkan beasiswa untuk S1 di Kota Istambul. Untuk melanjutkan belajar kitab-kitab di Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Turki. Menyusul prestasi dua orang anak KPM PKH yang mendapatkan beasiswa kuliah di Mesir.
“Kota Istambul merupakan Kota Pelajar, merupakan cita cita Muslim untuk melanjutkan pendidikan disana,” kata Zul dibenarkan Koordinator Kecamatan Pemenang, Muh Taisir

Keberhasilan anak KPM PKH tidak hanya membuat bangga Muslim dan orang tuanya. Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI di Lombok Utara turut Bangga. Bahkan Pondok Pesantren dan dunia pendidikan di Kabupaten Lombok Utara khususnya Desa Menggala.

Prestasi ini kembali membuktikan kualitas Pendidikan di Ponpes Assyafi’iyah khususnya daerah ini mampu bersaing dengan daerah lain. Berikut kemampuan Pendamping Sosial PKH memberikan motivasi dan advokasi ditengah keluarga Penerima manfaat bantuan Non Tunai tersebut.

Masih kisah Zul, Muslim merupakan putera kedua dari 4 (empat) bersaudara dari pasangan suami istri (Pasutri) Mustari dan Raminah asal Desa Menggala Kecamatan Pemenang. Salah satu Keluarga Prasejahtera Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial. Muslim kini sudah berada di Jakarta mengikuti proses bimbingan lebih lanjut.

Senada, Kepala Dinas Sosial Perlindungan Anak Dan Perempuan Kabupaten Lombok Utara, Faisol Mangku Alam, M.Si mengatakan, selain Muslim, dua rekannya yang lebih dahulu mendapatkan beasiswa di Mesir yaitu Imron Rosadi dan Husni Barokah, anak KPM PKH yang kuliah di Universitas al Azhar Kairo Mesir. Bahkan Imam Mahdun berhasil raih beasiswa di LIPIA Jakarta.
“Anak Penerima PKH Di Kabupaten Lombok utara, telah diadvokasi oleh SDM PKH masuk perguruan tinggi sebanyak 16 orang, baik di Perguruan Tinggi lokal maupun Luar Negeri” ungkap Faisol

Anak KPM PKH harus kuliah, adalah konsen seluruh SDM PKH Di Provinsi NTB dimulai tahun 2020. Inovasi Gerakan Ayo Kuliah (Gaul) anak KPM PKH telah bergulir di seluruh Kabupaten/Kota di NTB.

Mendapat dukungan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik S.Sos MH, bahkan mendapat dukungan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Gaul PKH Merupakan inovasi, pemetaan, pembinaan dan avokasi anak KPM PKH kelas XII. Kini sekitar 201 anak KPM PKH telah diadvokasi untuk melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi di wilayah NTB, wilayah lain di Indonesia dan Luar Negeri. (*)
_______
Sumber: https://metrontb.com

Targetkan Graduasi KPM 10%, Kemensos Selenggarakan Koordinasi Teknis dan Peningkatan Kualitas SDM PKH

Dipublikasikan Oleh AMC pada Selasa, 18 Agustus 2020 | Selasa, Agustus 18, 2020

Direktur Jaminan Sosial Keluarga dan Koordinator Kecamatan PKH

YOGYAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kinerja program terutama dalam mencapai target graduasi penerima manfaat Program Keluarga Harapan sebesar 10%, Kementerian Sosial melalui Direktorat Jaminan sosial keluarga menyelenggarakan Koordinasi Teknis dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia PKH yang bertempat di The Rich Hotel Yogyakarta.

Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 18 hingga 20 Agustus 2020 dan diikuti sebanyak 60 peserta yang terdiri dari Koordinator Kabupaten/Kota, APD Kabupaten/Kota dan Koordinator Kecamatan.

Untuk memastikan penerpaan protokol kesehatan, seluruh peserta dan narasumber yang hadir dalam kegiatan ini dilakukan uji Rapid Test Covid-19 dengan hasil semua negatif reaktif.

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Koordinasi Teknis dan Peningkatan Kualitas yang diselenggarakan oleh Direktorat Jaminan Sosial Keluarga yang dimulai sejak akhir bulan Juli yang lalu.

Perwakilan SDM PKH dalan Ikrar Pakta Integritas

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan Kode Etik, seluruh peserta Koordinasi Teknis dan Peningkatan Kualitas SDM PKH yang hadir melakukan prosesi penandatanganan dan pengucapan ikrar Pakta Integritas, disaksikan oleh seluruh para hadirin.

Membuka acara kegiatan, dalam sambutannya, Rahmat Koesnadi selaku Direktur Jaminan Sosial Keluarga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah dalam pelaksanaan PKH sungguh sangat menggembirakan.

Berkaitan graduasi KPM, Direktur menyatakan pentingnya inovasi dan fasilitasi dalam upaya pendampingan dan pemberdayaan bagi keluarga penerima manfaat PKH.
Tahun 2020 ini telah dicanangkan oleh Menteri Sosial sebagai Tahun Graduasi, di mana tahun ini kita harus mampu mencapai realisasi graduasi sebanyak 10% dari 10 juta penerima manfaat PKH.
Di sisi lain, sesuai data yang ada di aplikasi SIKS-NG terdapat 1,2 juta KPM yang sudah masuk middle class.
Untuk memastikan penerima manfaat PKH tepat sasaran, kami berencana melakukan validasi ulang terhadap KPM PKH kohort 2007 hingga 2012. Untuk KPM yang sudah mampu akan kami akhiri bantuannya. Sebagai gantinya, kami mohon dibantu oleh para kepala dinas untuk memastikan update datanya melalui SIKS-NG
Selain Direktur, para Kepala Dinas yang hadir masing-masing memberikan sambutan dan pengalamannya dalam pendampingan PKH.

Direktur JSK beserta Kepala Dinas, KPM Graduasi dan Pendamping PKH

Melengkapi kegiatan ini, dihadirkan para KPM yang telah graduasi mandiri dengan berbagai usaha dengan omset rata-rata per bulan antara 15 sd 25 juta rupiah..

Untuk memastikan seluruah SDM PKH melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai Kode Etik, seluruh peserta melakukan penandatanganan Pakta Integritas. [fokus.my.id/amc]

Dukung Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH, STIE Tambara dan Dinas Sosial Banjarnegara Tandatangani MOU

Dipublikasikan Oleh Sang Purnama pada Sabtu, 15 Agustus 2020 | Sabtu, Agustus 15, 2020

Pendantanganan MOU Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH di STIE Ta,bara. 

BANJARNEGARA - Jumat, 14 Agustus 2020. Bertempat di ruang rektorat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Taman Siswa Banjarnegara (Tambara) telah dilangsungkan pendantanganan MOU Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH yang dilakukan oleh Lustono selaku Ketua STIE Tambara dan Firman Sapta Ady selaku Kepala Bidang PFM Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara.

MOU Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH di STIE TAMBARA ini merupakan ide gagasan SDM PKH Kabupaten Banjarnegara dalam mendukung program-program pemerintah pusat, khusunya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan bagi anak KPM PKH.

Ketua dan Staf STIE Tambara, DInas Sosial Banjarnegara dan Koordinator PKH

Proses penandatangan MOU ini dihadiri dan disaksikan oleh beberapa unsur terkait, yakni para Pembantu Ketua STIE TAMBARA, Koordinator Regional Jawa, Koordinator Wilayah Jawa Tengah 2, Koordinator Kabupaten dan beberapa perwakilan SDM PKH Kabupaten Banjarnegara.

Mengawali sambutannya, Kepala Bidang PFM Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara menyampaikan data penerima manfaat PKH dan penyebab tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.

Melanjutkan sambutannya, Kepala Bidang PFM Dinas Sosial menyatakan
Salah satu penyebab utama dari tingginya angka kemiskinan, di antaranya adalah rendahnya indeks pendidikan dan lama waktu belajar di sekolah dan tingkat pendidikan anak-anak usia belajar di Kabupaten Banjarnegara  rata-rata hanya sampai tingkat SMP.
Sambutan Ketua STIE Tambara, Lustono sebelum penandatanganan MOU

Senada dengan sambutan Kabid PFM Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara , Ketua STIE TAMBARA menyatakan bahwa penyebab utama tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara karena rendahnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan
Bahwa kemiskinan itu ada dua macam, yakni kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Kemiskinan struktural dapat diselesaikan oleh pemerintah dengan cara memberikan bantuan materiil. Sedangkan untuk kemiskian kultural hanya dapat diselesiakan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat, terutama yang menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting. Dan inilah tugas kita semua
Mewakili Kementerian Sosial, Koordinator PKH Regional Jawa dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada STIE TAMBARA yang telah memberikan peluang bagi anak-anak KPM PKH untuk dapat melanjutkan kuliah.

Koordinator PKH Regional Jawa mewakili Kementerian Sosial
Selanjutnya Koreg PKH menyatakan
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada STIE Tambara yang telah memberikan peluang bagi anak-anak KPM PKH untuk dapat melanjutkan kuliah di kampus tercinta ini. Perlu kami sampaikan, bahwa salah satu tujuan utama dari PKH adalah mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan dan kesehatan guna melahirkan generasi yang sehat dan cerdas.
 Selanjutnya Koreg menyatakan.
Kita berharap MOU ini menjadi bagian dari proses mengentaskan kemiskinan masyarakat yang ada di kabupaten Banjarnegara. Kami berkomitmen akan mengawal anak-anak KPM PKH yang kuliah di kampus tercinta ini agar serius dalam mengikuti kuliah dan mempunyai prestasi akademik. Dan kami berharap agar MOU ini terus dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya
Proses penandatangan MOU diakhir dengan foto bersama dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
_________
Kontributor: PKH Kabupaten Banjarnegara

Dinas Sosial Wonosobo Selenggarakan FGD bersama Camat Atasi Ketidaktepatan Sasaran Penerima Bansos

Dipublikasikan Oleh Sang Purnama pada Jumat, 14 Agustus 2020 | Jumat, Agustus 14, 2020

Rapat Koordinasi PKH Kabupaten Wonosobo. 
WONOSOBO - Kamis, 13 Agustus 2020 Dinas Sosial PMD Kab Wonosobo menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan camat se Kabupaten Wonosobo dan Koordinator Kecamatan Program Keluarga Harapan yang dikemas dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD).

Hadir dalam kegiatan tersebut Koordintor Regional Jawa (Anang Megocahyo W, S.T, M.Pd) dan Korwil PKH Jateng 2 (M. Arif Rohman Muis, S.E, MM) sebagai narasumber, mendampingi Retno Eko SN, S.Sos, MM selaku Sekretaris dan umarno, S.Sos selaku Kabid Sosial Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo.

Kebuntuan perubahan DTKS  terselesaikan dengan pemahaman bersama, melalui Focus Group Discusion. Permasalahan yang terjadi di mulai dari belum dipahaminya alur dan sistem pengelolaan DTKS, keberanian perubahan data pada DTKS dan pemilihan penerima manfaat sesuai tingkatan sosial di masyarakat.

FGD menjadi sarana penyamaan persepsi tanpa menggurui karena dilakukan pembahasan bersama. Rapat Koordinasi PKH tingkat Kabupaten Wonosobo, menjelaskan Program Keluarga Harapan merupakan bantuan sosial bersyarat yg diperuntukkan kepada keluarga pra sejahtera dengan kriteria ibu hamil, balita, anak sekolah, lanjut usia, dan disabilitas berat yang harus masuk dalam DTKS.

Agar pelaksanaan PKH berhasil sesuai tujuan program, perlu mendapat dukungan semua pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota, desa hingga stake holder terkait. Oleh sebab itu diperlukan sosialisasi dan koordinasi secara rutin kepada para pemangku kebijakan.

Pentingnya koordinasi antara pemangku kebijakan tingkat kecamatan dengan SDM PKH agar terjadi keselarasan dan sinergitas dalam pelaksanaan PKH serta dapat meminimalisir beberapa kendala yang ada di lapangan.

Oleh sebab itu SDM PKH perlu memaksimalkan pendekatan dan koordinasi baik dengan camat, kasie kesos ataupun pihak desa, tutur Sumarno.

Koordinator PKH Regional Jawa juga menjelaskan bahwa koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa sangat diperlukan untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan PKH di masing-masing daerah.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Pendamping Sosial PKH harus bekoordinasi dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan bisnis proses PKH, mulai dari validasi calon penrima manfaat, pemutakhiran data, verifikasi komitmen, penyaluran bansos hingga pelaksanaan P2K2 dan Graduasi..
Melanjutkan paparannya, Koreg menyatakan.

Bahwa sesuai amanat undang-undang, Pemerintah Daerah, termasuk Pemerintah Desa Desa memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan pembaruan data kemiskinan warganya melalui aolikasi SIKS-NG yang menjadi pintu masuk terhadap perubahan  DTKS.

Terkait bantuan komplementer, selanjutnya Koreg menyatakan

Pendamping Sosial PKH juga memiliki peran yang sangat strategis dalam mengawal KPM PKH yang mendapatkan beberapa bantuan komplementaritas salah satunya yaitu BPNT, ujarnya.

Senada dengan penyamoaian Koreg, di tempat terpisah, Koordinator Wilayah Jawa Tengah 2 juga menyampaikan beberapa kewajiban Pendamping Sosial PKH.
Pendamping sosial PKH juga memiliki kewajiban yang sama dengan pegawai kecamatan lainnya hadir setiap hari di kecamatan kemudian ke desa untuk melaksanakan tugas mulai dari verifikasi, validasi, hingga pelaksanaam P2K2 serta Graduasi. Sehingga memang sangat penting sekali memberikan laporan baik ke kecamatan dan desa terkait hasil dari pelaksaan PKH yang dilakukan oleh pendamping sosial PKH, tambah Arif selaku Korwil Jateng 2.
Narasumber dan peserta FGD
Penyelenggaraan PKH memang memerlukan sinergitas baik dari SDM PKH, Pihak Kecamatan dan Desa untuk mengawal agar program berjalam maksimal dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu perlu bersama-sama untuk memetakan progres koordinasi baik yang sudah dan belum dicapai, dengan harapan setiap tahun progres koordinasi ini akan semakin meningkat sehingga tujuan PKH tercapai dan beberapa kendala dapat diminimalisir.

Kegiatan FGD diakhiri dengan foto bersama para Narssumber rakor dengan Camat dan Koordinator PKH Kabupaten Wonosobo..[DPS]
_________
Kontributor: PKH Kabupaten Wonosobo

UNSIQ Wonosobo dan Dinas Sosial Tandatangani MOU Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH

Dipublikasikan Oleh Sang Purnama pada Kamis, 13 Agustus 2020 | Kamis, Agustus 13, 2020

Penandatanganan MOU Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH di UNSIQ Wonosobo. 
WONOSOBO - Kamis, 13 Agustus 2020. Di tengah pandemi Covid-19, di ruang Rektorat Universitas Sain Ilmu al-Quran (UNSIQ) Wonosobo telah ditandatangani MOU antara Rektor UNSIQ Wonosobo dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo untuk pelaksanaan Gerakan Ayo Kuliah (GAK) bagi anak KPM PKH.

Proses penandatangan MOU GAK ini dihadiri dan disaksikan oleh beberapa unsur terkait, yakni para Pembantu Rektor UNSIQ, Ketua DPRD, Kemenag, Dinas Pendidikan, Koordinator Regional, Koordinator Wilayah Jawa Tengah 2, Koordinator Kabupaten dan beberapa perwakilan SDM PKH Kabupaten Wonosobo.
Koreg PKH Regional Jawa mewakili Kementerian Sosial
MOU Gerakan Ayo Kuliah anak KPM PKH di UNSIQ ini merupakan ide gagasan dan fasilitasi dari Koordinator Wilayah 2, yang merupakan tonggak sejarah bagi Dinas Sosial dan UNSIQ dalam mendukung program-program pemerintah pusat, khusunya pengentasan kemiskinan melalui Gerakan Ayo Kuliah anak KPM Program Keluarga Harapan.

Mengawali sambutannya, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo menyampaikan data penerima manfaat PKH dan penyebab tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo.
Saat ini jumlah penerima manfaat PKH di kabupaten Wonosobo mencapai lebih dari 43 ribu keluarga penerima manfaat. Di sisi lain, prosentase angka kemiskinan Kabupaten Wonosobo pada saat ini menempati urutan ke-2 dari 35 kabupaten/kota yang ada di provinsi Jawa Tengah.
Melanjutkan sambutannya, Sekretaris Dinas Sosial menyatakan
Salah satu penyebab utama dari tingginya angka kemiskinan, di antaranya adalah rendahnya indeks pendidikan dan lama waktu belajar di sekolah. Rata-rata lama waktu belajar di sekolah anak usia belajar di Kabupaten Wonosobo hanya mencapai 7,1. Ini artinya bahwa tingkat pendidikan anak-anak usia belajar di Kabupaten Wonosobo rata-rata hanya sampai tingkat SMP.
Sambutan Rektor UNSIQ sebelum penandatanganan MOU 
Senada dengan sambutan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Rektor UNSIQ menyatakan bahwa penyebab utama tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo karena rendahnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Menurut para ahli bahwa kemiskinan itu ada dua macam, yakni kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Kemiskinan struktural dapat diselesaikan oleh Pemerintah dengan cara memberikan bantuan materiil. Sedangkan untuk kemiskian kultural hanya dapat diselesiakan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat, terutama yang menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting. Dan inilah tugas kita semua.. 
Melanjutkan sambutannya, Rektor menyatakan..
Kita harus memperhatikan kandungan ayat al-Quran Surat al-Ma'un, jangan sampai kita termasuk kelompok orang yang celaka, karena lalai dan tidak memperhatikan hak-hak anak yatim dan orang miskin di sekitar kita.
Sebagai perwakilan Kementerian Sosial, Koordinator PKH Regional Jawa dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada UNSIQ yang telah memberikan peluang bagi anak-anak KPM PKH untuk dapat melanjutkan kuliah.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada UNSIQ yang telah memberikan peluang bagi anak-anak KPM PKH untuk dapat melanjutkan kuliah di kampus tercinta ini. Perlu kami sampaikan, bahwa salah satu tujuan utama dari PKH adalah mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan dan kesehatan guna melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. 
Selanjutnya Koreg menyatakan...
Kita berharap MOU ini menjadi bagian dari proses mengentaskan kemiskinan masyarakat yang ada di kabupaten Wonosobo. Kami berkomitmen akan mengawal anak-anak KPM PKH yang kuliah di kampus tercinta ini agar serius dalam mengikuti kuliah dan mempunyai prestasi akademik. Dan kami berharap agar MOU ini terus dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Proses penandatangan MOU Gerkaan Ayo Kuliah Anak KPM PKH diakhir dengan foto bersama dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

_________
Kontributor: M. Arif Rohman Muis.

Gerakan Ayo Kuliah PKH Jawa Barat Jalin Kerjasama dengan STIMIK IKMI Cirebon Ajukan Beasiswa KIP Kuliah untuk 400 Anak KPM PKH

Dipublikasikan Oleh AMC pada Rabu, 12 Agustus 2020 | Rabu, Agustus 12, 2020

Koreg dan Korwil bersama Civitas Akademik STIMIK IKMI Cirebon. 

CIREBON - Dalam rangka mendorong suksesnya Gerakan Ayo Kuliah (GAK) bagi anak KPM PKH, Koordinator Wilayah Jawa Barat 1 pada hari Selasa 11/08/2020 memulai langkah strategis menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STIMIK) dan Komputer IKMI Cirebon untuk pendaftaran beasiswa KIP Kuliah bagi 400 anak KPM PKH.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Sosial agar setiap SDM PKH mampu merealisasikan tingkat graduasi KPM PKH sebesar 10% pada tahun 2020.

Gerakan Ayo Kuliah merupakan salah satu upaya pengentasan kemiskinan untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Dengan lahirnya generasi yang sehat dan cerdas diharapkan dapat mengantarkan para penerima manfaat PKH agar keluar dari kemiskinan.

Dalam kesempatan tersebut hadir Koordinator PKH Regional Jawa, Koordinator Wilayah dan Kooridinator PKH Kabupaten/Kota wilayah Jawa Barat 1, meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cierebon, Indramayu, Kuningan, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran.

Mengawali sambutannya, Ketua STIMIK IKMI Cirebon mengucapkan terima kasih dan menyambut senang dengan adanya inisiasi kerjasama dengan PKH dalam rangka menyukseskan KIP Kuliah.
"Kami berharap agar MOU yang akan kita jalin ini dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan amanat undang-undang yakni mencerdaskan kehidupan bangsa"
Koordinator Regional PKH saat berikan sambutan
Mewakili dari unsur PKH, Koordinator Regional Jawa dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak Civitas Akademik STIMIK IKMI Cirebon atas undangan sosialisasi beasiswa KIP Kuliah bagi anak KPM PKH.
"Kami ucapkan terima kasih kepada STIMIK IKMI Cirebon yang telah memberikan kemudahan akses untuk mendapatkan Beasiswa KIP Kuliah bagi anak-anak penerima manfaat PKH".
Selanjutnya Koordinator Regional menyampaikan salah satu tujuan PKH adalah memutus rantai kemiskinan dengan memastikan terpenuhinya pendidikan dasar bagi anak-anak penerima manfaat PKH.
"Bahwa salah satu tujuan dari Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial adalah memutus rantai kemiskinan dengan meastikan terpenuhinya pendidikan dasar bagi anak-anak keluarga penerima manfaat PKH"
Koordiantor Regional menegaskan bahwa proses pengentasan kemiskianan tidak dapat ditangani oleh satu Kementerian atau Lembaga saja, sehingga harus mendapat dukungan dari semua pihak-pihak terkait.
"Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan kerja bareng semua stake holder baik di tingkat Kementerian atau Lembaga serta pihak-pihak terkait, termasuk Perguruan Tinggi, baik begeri maupun swasta", ujarnya.
Sosialisasi KIP Kuliah oleh STIMIK IKMI Cirebon
Untuk memudahkan tahapan dan proses pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah bagi anak KPM PKH, Ketua  STIMIK IKMI mensosialisasikan prosedur, persayaratan dan langkah-langkah teknis pendafatran bagi anak KPM PKH.

Acara sosialisasi Beasiswa KIP Kuliah diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab oleh para Koordinator Kabupaten Kota Wilayah Jawa Barat 1.(amc).

Gerakan Ayo Kuliah Dorong Lahirkan Satu Kecamatan Satu Sarjana Anak KPM PKH

Dipublikasikan Oleh Sang Purnama pada Selasa, 11 Agustus 2020 | Selasa, Agustus 11, 2020

Gerakan Ayo Kuliah
JAKARTA – Menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi adalah privileges yang tidak dimiliki oleh semua anak. Berangkat dari hal tersebut serta pengalaman pribadi dalam menempuh pendidikan tinggi, membuat Slamet Riyadi, Alumni Bakrie Graduate Fellowship dari Bakrie Center Foundation, mendirikan Gerakan Ayo Kuliah pada 27 Juni 2017.

Gerakan Ayo Kuliah adalah inovasi pembinaan siswa kelas XII SMA/MA sederajat yang berasal dari keluarga prasejahtera penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Lampung.

Memiliki motto “Satu Kecamatan Satu Sarjana PKH”, Gerakan Ayo Kuliah memiliki tujuan mencetak sebanyak banyaknya sarjana yang berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Hal ini bertujuan agar siswa/i yang berasal dari KPM PKH memiliki semangat belajar dan bersekolah hingga perguruan tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga demi memutus mata rantai kemiskinan.

Dalam gerakan ini, terdapat tiga langkah penting yang dilakukan, yaitu proses pemetaan data potensi siswa PKH kelas XII oleh SDM PKH dan Satgas Gerakan Ayo Kuliah; edukasi dan motivasi bagi siswa kelas XII untuk membuka mindset dan menumbuhkan kepercayaan diri lanjut kuliah; serta melakukan pendampingan mendaftar PTN/PTKIN dan mengupayakan bidikmisi/KIP Kuliah.

Slamet Riyadi dalam acara
Sosialisasi dan Motivasi Gerakan Ayo Kuliah
Slamet Riyadi, yang juga merupakan pemenang LEAD Indonesia 2018, mengatakan bahwa hingga Juni 2020 Gerakan Ayo Kuliah telah berhasil mengantarkan 281 anak PKH untuk kuliah di PTN/PTKIN di Provinsi Lampung dan sekitarnya. 

Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun untuk 2020 ini, sebanyak 59 siswa PKH telah diterima di PTN/PTKIN.
“Kami optimis untuk jalur SBMPTN atau UMPTKIN 2020 jumlah yang diterima akan bertambah,” kata Slamet.
Slamet melanjutkan..
“Kami juga telah melakukan pendampingan ke Universitas Lampung, Institut Teknologi Sumatera, Politeknik Negeri Lampung, UIN Raden Intan dan IAIN Metro untuk mengkomunikasikan adanya dukungan bidikmisi/KIP Kuliah bagi anak PKH tersebut,” tambahnya lagi.
Untuk diketahui sebanyak kelima puluh sembilan anak tersebut berasal dari enam Kabupaten/Kota di Lampung yaitu; 7 anak KPM asal Kota Metro, 25 anak dari Lampung Barat, 9 anak dari Lampung Timur, 5 asal Pesawaran, 3 asal Lampung Tengah, 9 anak asal Lampung Selatan dan 1 asal Way Kanan.

Selama masa pandemi Covid-19, Slamet mengatakan bahwa pihaknya tetap melakukan bimbingan. Bimbingan belajar yang diberikan Gerakan Ayo Kuliah 2020 dilaksanakan dengan dua cara yaitu tatap muka/luring dan dengan online/daring.

Hal ini dilakukan agar percepatan transfer ilmu dapat tetap dilakukan. Melalui bimbingan daring dan luring diharapkan anak-anak KPM lebih siap menghadapi tes masuk perguruan tinggi. Demikian pula pelaksanaan daring untuk membiasakan diri kedepan pada saat kuliah sudah terbiasa menerima materi secara online.

Kini, Gerakan Ayo Kuliah bagi anak dari Program Keluarga Harapan (PKH) tidak hanya ada di Provinsi Lampung saja, tapi juga telah diduplikasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi, dan NTB.
“Makin banyak yang bergerak, insya Allah semakin besar juga peluang anak PKH meraih mimpi masa depannya,” tutup Slamet.
____
Sumber: www.viva.co.id

WEBSITE RESMI PKH

https://pkh.kemsos.go.id

KONTAK PENGADUAN :
1500299

EMAIL PENGADUAN :
1. pengaduan@pkh.kemsos.go.id
2. contactcenter@pkh.kemsos.go.id

KALIMAT BIJAK HARI INI

KREDO PEMBERDAYAAN

Datangilah mereka...
Tinggallah bersama mereka...
Belajarlah dari mereka...
Cintailah mereka...
Mulailah dari apa yang mereka ketahui...
Bangunlah dari apa yang mereka miliki...

Setelah berhasil, biarkan mereka tampil di depan untuk mengatakan dan menceritakan keberhasilannya.

Wikipedia

Hasil penelusuran

SAHABAT PKH INDONESIA

Published by : Warung Baik
Copyright © 2013. PKH ON THE SPOT - All Rights Reserved
Created and Support by A.M.C. Purnama
Proudly powered by Blogger